Biografi

Namanya adalah I Nengah Sukra, Lahir di Muntig, 16 April 1992, ia adalah anak kedua dari dua bersaudara, buah dari pasangan I Nengah Gejer (Alm. 2007) dan Ni Wayan Sutami. Sukra adalah panggilan akrabnya, ia terlahir di keluarga yang sangat sederhana, Ayahnya yang sudah tiada karena sakit Diabetes selama 3 tahun dan meninggal pada tahun 2007, sedangkan Ibunya bekerja sebagai petani/pekebun. Sejak kecil dia selalu di nasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin, jujur dan selalu memegang teguh janji “Satya Wacana” terhadap semua perkataan yang diucapkan.

Ketika berumur 6 tahun, ia memulai pendidikan di SD Negeri 2 Selat yang kini telah berubah nama menjadi SD Negeri 1 Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, kemudian setelah lulus dia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Selat di tahun 2004. Selepas lulus dari SMP di tahun 2007, dia melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Selat yang dibiayai oleh Pamannya.

Ketika menginjak kelas X SMA tersebut, dia rajin menulis cerita novel dan beberapa puisi yang dia selipkan di cerita novelnya itu. Tentu saja ini membuat hatinya senang dan semakin bersemangat dalam menulis, terutama puisi-puisi bertemakan kehidupannnya di masa SMA. Baginya lingkungan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan yang bersahabat dan penuh inspirasi dapat membuat imajinasinya semakin tumbuh dan berkembang.

Selain itu ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, Sukra sempat bergabung dengan organisasi Pramuka dan juga pernah aktif mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Pencinta Alam atau Sispala dan ikut aktif berpartisipasi dalam redaksi majalah sekolah sebagai Jurnalistik.

Dia duduk di kelas XII SMA jurusan IPA, setelah lulus pria berkulit sawo matang ini berencana untuk melanjutkan kuliah di jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA). Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarga, dia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikannya itu.

 

9 bulan setelah lulus dari SMA, dia di panggil untuk bekerja dan “ngayah” sebagai Tata Usaha di LPD Presana mulai dari tanggal 8 Maret 2011 sampai sekarang. Di sela-sela waktu luangnya dia pun membuka usaha fotokopi kecil-kecilan di rumahnya untuk menopang ekonomi keluarga kecilnya yang mulai dia bangun dari tanggal 6 Januari 2014 bersama istrinya yang bernama Ni Kadek Asih. Setelah 8 tahun menikah, mereka sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan. Anak pertama bernama Ni Putu Radhika Dewi yang lahir pada tanggal 6 Juni 2014, yang disusul 5 tahun kemudian lahir anak kedua yang diberi nama Kadek Nuri Nareswari yang lahir pada tanggal 7 Januari 2019.