Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-Macan Alat Kesehatan / Keperawatan

 Pengertian Alat kesehatan / Keperawatan

Menurut UU RI no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, alat kesehatan adalah instrument, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

II.    Jenis dan Fungsi Ala Kesehatan/Keperawatan Dasar 

A.   Alat Pembalut 

1.    Plester

Fungsi Plester

a.    Sebagai pelekat pada alkes yang lain

b.    Fungsi plester untuk melindungi luka dari terbentur, rusak, atau kotor

c.    Sebagai pembalut luka setelah operasi 

d.    Sebagai pembalut luka ringan


Gambar 1 Autoclave tape

 


 

Gambar 2 Adhesive tape 

 



     Gambar 3 Surgical Tape 

 

Berdasarkan bahannya plester dibagi ke dalam 7 macam yaitu:                   

No  Nama Bahan          Nama Alat Kesehatan 

1     ZnO                         Leukoplas 

2     Elastik                     Handyplas, Band aid, Elastikon 

3     Sutera                     Leukosilk 

4     Rayon                     Micropore, Dermisel

5     Kertas                     Leukopor

6     Plastik                     Leukofix 

7         Plastik                     Waterproof Setonplast, Blenderm 

 

 

2.    GAAS / KASSA

Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram kawat yang berfungsi sebagai penutup luka.

Fungsi kassa :

a.    Sebagai penutup luka agar tidak terkontaminasi dengan kotoran lain

b.    Sebagai bahan pembuat savlon 

c.    Sebagai perawatan luka 


Gambar 4 Kassa steril 

 

Gambar 5  Kassa alcohol 

 

Gaas berisi bahan obat :

1)    Sufratul  : gaas steril berisi soframisin 

2)    Bactigras : gaas steril berisi chlorhexadine dlam paraffin 

3)    Actisorb : gaas steril berisi charcoal 

 


Gambar 6 Gaas berisi obat 

 

3.    Pembalut elastis / elastic bandage

Perban 

Fungsi dari perban adalah sebagai pembalut luka ataupun memar yang diderita oleh pasien.

 


           Gambar 7 Elastic bandage 

B.   Alat Perawatan Pasien 

1.    Decubitus Bed Kasur berisi udara dilengkapi dengan air flow regulation, diindikasikan untuk pasien bedrest yang berfungsi sebagai pencegahan terjadinya bedsore atau dekubitus. 



      Gambar 8 Decubitus Bed 

 

2.    WWZ (Warm Water Zak) Disebut juga dengan hot water bottle,istilah di Indonesia dikenal sebagai buli-buli panas, alat ini berfungsi untuk kompres panas yang bertujuan untuk memperancar sirkulasi darah, mengurangi nyeri, dan merangsang peristaltic, contoh indikasi spasme otot, hipotermi.

 

                  Gambar 9 WWZ 

3.    Ice Bag 

Istilah lain dari ice bag adalah Ijskap diambil dari bahasa Belanda yang berfungsi sebagai kompres dingin. Kompres dingin berguna untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada luka yang mengalami peradangan. 

 


Gambar 10 Ice bag 

 

4.    Skin Traction Kit

Terbuat dari gabus berbentuk silinder atau plastik/kayu. Berfungsi untuk mempertahankan posisi, mencegah mobilisasi persendian yang terluka/inflamasi/fraktur, mempercepat proses penyatuan bagian yang fraktur, dilengkapi dengan elastic bandage dan tali. 






Gambar 11 Skin Traction Kit 

 

5.    Kruk / Crutches Merupakan alat yang berfungsi sebagai penyangga tubuh pasien dengan gangguan cidera ekstremitas bawah atau setelah post operasi pada ekstremitas bawah. 


Gambar 12 Kruk/Cruthces 

 

6.    Nipple Shield  

Dalam bahasa Belanda disebut dengan Tapelhoedjo, alat ini berfungsi untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui. 


Gambar 13 Nipple Shield 

 

7.    Air Cushion

Dalam bahasa Belanda disebut dengan Windring yang berfungsi sebagai tempat duduk pada penderita ambeien/wasir, terbuat dari karet.

Gambar 14 Air cushion 

 

8.    Pressure Garments

Pakaian bersifat menekan tubuh, berfungsi untuk:

1)    Mengencangkan bagian perut dan pingul (tubigrip)

2)    Rehabilitasi sendi lutut dan siku paska pembedahan (arthropad)

3)    Mencegah dan mengobati bekas luka yang menonjol keluar (hypertrophic scarring) pada bagian dada dan perut

 


                            Gambar 15 Pressure garments 

 

9.    Spalk

Tujuannya adalah untuk mencegah pergerakan tulang yang patah.Ujung tulang yang patah mengiritasi saraf, menyebabkan rasa nyeri tetapi juga mengurangi kerusakan lanjut dari otot, saraf, pembuluh darah dengan mengurangi pergerakan tulang yang patah.


Gambar 16 Spalk tangan dan kaki  

 

10. Kursi Roda Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis.     
                              


 

Gambar 17 Kursi roda 

 

C.   Alat Tindakan Medis 

1.    Penutup Kepala

Fungsi : untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat –alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala / rambut petugas dari percikan bahan bahan dari pasien.

Manfaat penutup kepala bagi tenaga kesehatan terhindar dari paparan/percikan darah dan cairan tubuh, sedangkan manfaat untuk pasien mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit petugas kepada pasien. 



Gambar 18 Nurse cap 

 

2.    Handscoen / Gloves

Fungsi untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah , cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit yang tidak utuh, dan benda yang terkontaminasi.

Manfaat pemakaian sarung tangan bagi petugas : mencegah kontak tangan dengan darah , cairan tubuh, benda yang terkontaminasi, manfaat bagi pasien : mencegah kontak mikroorganisme dari tangan petugas memakai sarung tangan steril.

Gambar 19 Handscoen 

 

3.    Skort/Apron

Fungsi melindungi tenaga kesehatan dari kemungkinan genangan / percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dpt mencemari baju petugas 



Gambar 20 Skort 

 

4.    Masker 

Fungsi mencegah membran mukosa tenaga keehatan terkena kontak dgn percikan darah dan cairan tubuh  Pasien mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung  tenaga kesehatan yang mengandung mikroorganisme saat bicara , batuk ,bersin



Gambar 21 Masker 

 

5.    Ballon Catheter (Foley Catheter) 

 Alat yang berfungsi untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi sekitarnya. Biasanya dihubungkan dengan suatu urinometer dan suatu urine bag untuk keperluan pemeriksaan klinis. 

Ukuran Catheter 

a.    Anak      : 8-10 French

b.    Wanita   : 14-16 Fr L

c.    aki-laki   : 16-18 Fr 

 


Gambar 22 Catheter plastik 


Gambar 23 Catheter karet 



Gambar 24 Catheter silikon 



Gambar 25 Catheter PVC 



Gambar 27 Kondom catheter 

 

6.    Intra Vena (IV) Catheter 

IV catheter adalah catheter yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena. 

Fungsi berlaku sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang lebih dari 48 jam.



Gambar 28 IV Catheter 

 

7.    Wing Needle

 Wing Needle adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum. 

 Fungsi sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intravena dalam jangka lama

 


Gambar 29 Wing Needle 

 

8.    Suction Catheter / Mucus Extractor

Fungsi untuk menyedot lendir dari trachea bayi yang baru lahir.Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan atau menyedot cairan amnionik yang ada pada bayi tersebut. 



Gambar 30 Suction Catheter  

 

9.    Feeding Tube Fungsi untuk memasukkan cairan makanan melalui mulut atau hidung. 


Gambar 31 Feeding Tube 

 

10. Rectal Tube

Fungsi untuk mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk membersihkan rectum.Biasanya ujung yang satunya dimasukkan ke dalam anus dan ujung yang satunya lagi dihubungkan dengan spuit glyserin. 



Gambar 32 Rectal tube 

Gambar 33 Cara Penggunaan Rectal Tube & Rectal Tube dgn PVC Ballon 

 

11. Urine Bag

Fungsi untuk menampung urine yang dihubungkan dengan ballon catheter/folley catheter untuk mengeluarkan/pengambilan urine pada system tertutup. 


Gambar 34 Urine bag 

 

12. Stomach Tube Stomach tube

Alat berbentuk selang yang berfungsi untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.

 


Gambar 35 Stomach tube 

13. Infus set / Transet ( selang infus)

Fungsi untuk jalan masuk cairan, infus set digunakan untuk khusus cairan infus.  



Gambar 36 Infus set 

 

14. Blood Transfusion Set

Fungsi sebagai alat bantu saluran masuk serta keluarnya darah kedalam tubuh (transfusi darah). 



Gambar 37 Transfusion set 

 

15. Spuit / Syringe  

Fungsi untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. 



Gambar 38 Spuit 

16. Injection Needle

 Istilah lain jarum hipodermik/jarum suntik.  Fungsi digunakan dengan alat suntik untuk menyuntikkan suatu zat ke dalam tubuh. Jarum ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel zat cair dari tubuh.



Gambar 39 Injection Needle 

 

17. Gliserin Syringe / Glyserin Spuit Fungsi untuk menyemprotkan lavement/clyasma melalui anus cairan yang sering digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.


Gambar 40 Glyserin Syringe 

 

18. Currete

Fungsi untuk membersihkan Rahim pada pasien abortus/keguguran. 


Gambar 41 Currete 

 

19. Set Manicure Pedicure 

Fungsi untuk perawatan kuku tangan dan kaki pasien. 

 


Gambar 42 Set manicure pedicure

20. Lanset

Fungsi untuk mengambil darah dengan jalan menusuk ujung jari menggunakan alat tersebut 



Gambar 43 Lancet 

 

21. Tourniquet 

Fungsi tourniquet adalah sebagai berikut: 

a.     Menghentikan perdarahan pada luka terbuka di lengan atau tungkai

b.    Menghentikan aliran darah saat dilakukan operasi pada lengan atau tungkai.

c.    Penghentian ini dilakukan secara sementara dengan sistem buka tutup untuk rentang waktu tertentu.


Gambar 44 Tourniquet 

 

22. Face Mask

Fungsi untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien, fungsi yang sama pada nasal canul. 



Gambar 45 Face Mask 



Gambar 46 Nasal canul 

  

23. Oxygen Tube

Fungsi pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien. 



Gambar 47 Oxygen tube

 

24. Nebulizer

Fungsi untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol, bentuk aerosol sangat bermanfaat apabila dikumpulkan dalam organ paru, efek obat ini adalah untuk mengembalikan spasme bronkus. 



Gambar 48 Nebulizer 

 

25. Waskom Trolley

Fungsi tempat air untuk pemenuhan kebersihan diri pasien seperti untuk memandikan pasien.



Gambar 49 Waskom trolley 

 

26. Nierbekken / bengkok 

Fungsi untuk:

a.      Menampung instrument 

b.      Tempat kebutuhan alat 

c.       Tempat ketersediaan bahan, kapas, obat cair 

d.      Tempat  menampung vomiting pasien,secret, cairan darah 

Gambar 50 Nierbekken/bengkok 

 

27. Korentang
Fungsi: memegang atau mengambil alat dan bahan medis steril supaya tetap terjaga dalam kondisi steril. 

Gambar 51 Korentang 

 

28. Instrumen Tray

Disebut pula dengan paratus berfungsi untuk menyimpan alat-alat perawatan. 



Gambar 52 Instrumen Tray/Paratus 

 

29. Kom 

Kom sputum fungsi untuk menampung sputum pasien. Kom multifungsi untuk meletakkan kassa bersih, cairan desinfektan,dll 


Gambar 53 Kom sputum dan kom multi fungsi 

 

30. Brancard

Fungsi untuk memindahkan pasien dari suatu ruangan ke ruangan lain. 

Gambar 54 Brancard 

 

31. Trolley Instrument 

Fungsi untuk meletakkan atau membawa peralatan medis 



Gambar 55 Trolley instrument 

 

32. Mattress/Bed

Fungsi untuk tempat pasien diletakkan dan dapat diatur posisinya. 

Gambar 56 Mattress/Bed 

 

 

D.   Alat Diagnosa Penyakit 

1.    Reflex Hammer

Fungsi : pemeriksaan kemampuan refleks bagian tertentu tubuh , contoh pada lutut.



Gambar 57 Reflex hammer 

 

2.    Tongue Depressor

 Inggris : Tongue Blade, Indonesia: Tong spatel 

 Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan  pada tenggorokan, misalnya amandel dan faringitis.



Gambar 58 Tounge depressor 

3.    Laringeal mirror 

Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan


Gambar 59 Laringeal mirror 

 

4.    Clinical thermometer  

Fungsi : mengukur suhu tubuh/ badan



Gambar 60 Thermometer raksa aksila

    


Gambar 61 Thermometer oral dan anal/ rectal 

 



Gambar 62 Thermometer digital 

 

5.    Stethoscope binaural / binokule

Fungsi : mendengar bunyi organ tubuh seperti  cardiac dan pulmo.



Gambar 63 Stethoscope binaural 

 

6.    Sphygmomanometer 

Fungsi : mengukur tekanan darah 

Jenis : Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa, Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter jarum, Electrical SphygmomanometerØ



Gambar 64 Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa 


Gambar 65 Anaeroid Sphygmomanometer

Gambar 66 Electrical Sphygmomanometer 

 

7.    Speculum 

a.    Nasal Speculum

Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung

 


Gambar 67 Nasal speculum

 

 b.    Ear Speculum

Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga



Gambar 68 Ear speculum 

 

c.    Rectum Speculum

Fungsi: memeriksa lubang anus/rektal



Gambar 69 Rectal speculum 

 

d.    Vaginal Speculum

Fungsi : untuk memeriksa vagina



 Gambar 70 Vaginal speculum

8.    Penlight

Fungsi alat bantu penerangan dalam pemeriksaan fisik pasien untuk membantu menentukan diagnosa medis. 



Gambar 71 Penlight 

 

9.    Timbangan Berat Badan dan Pengukur Tinggi Badan

Timbangan berat badan digunakan untuk evaluasi status nutrisi pasien, pengukur tinggi badan berfungsi untuk mengukur tinggi badan pasien, kedua alat tersebut berguna untuk mengetahui kuantitas dan kualitas pertumbuhan pasien.


Gambar 72 Timbangan dewasa dan bayi 

 


Gambar 73 Pengukur tinggi badan 

 

E.   Alat Bedah

1.    Bisturi Nama lain Scalpel Blade, fungsi untuk pembedahan.

Gambar 74 Bisturi 

 

2.    Scalpel Handel pegangan pisau operasi   Fungsi : pegangan bisturi



Gambar 75 Scalpel Handle 

3.    Gunting 

Fungsi untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain : 

a.    Bandage Scissors (Inggris) Verbandschaar (Belanda) / Gunting Verband atau Gaas. Fungsi : memotong verband atau kain kasa



Gambar 76 Bandage scissors 

b.    Surgical Scissors    Fungsi : gunting untuk pembedahan



Gambar 77 Surgical scissors 

 

c.    Dissecting Scissors Fungsi : memotong jaringan tubuh.



Gambar 78 Dissecting sciccors 

 

4.    Forceps 

Fungsi untuk menjepit atau memegang benda maupun jaringan lunak. Jenisnya sebagai berikut :

a.    Thumb Forceps  Dissecting Forceps (Inggris)   Anatomische  pinset (Belanda)   Pinset anatomis (Indonesia)


 

Gambar 79 Dissecting Forceps 

b.    Surgical Forceps Tissue Forceps (Inggris) Chirrurgical pinset (Belanda) Pinset operasi.   

Fungsi: untuk menjepit jaringan lunak, ujung pinset keduanya bergigi

Gambar 80 Pinset Chirurgis 

 

c.    Cilia Forceps Cilia Pinset   

Fungsi : menjepit/ mencabut rambut. 


 

Gambar 81 Cilia forceps 

 

d.    Suture ClipApplying Forceps Pinset Agrave 

Fungsi : menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.

Gambar 82 Suture clipapplying forceps

 

5.    Klem 

Fungsi: menjepit (memegang dan menekan) suatu benda. Jenis-jenis klem antara lain :

a.    Arterie Klem  Curved

Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.

Gambar 83 Arteri klem 

b.    Arterie Klem Pean

Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri



6.    Peritoneum forceps 

Fungsi: menjepit jaringan selaput perut.



Gambar 84 Peritoneum forceps 

 

7.    Needle Holders

Fungsi: menjepit jarum jahit (hechtnaald) serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau pembedahan.



Gambar 85Needle holders 

 

8.    Hechting Naald

Fungsi: hecting luka 

Jenis-jenis jarum jahit :

a.     Ujung bulat untuk menjahit musculus 

b.    Ujung segi tiga untuk menjahit integument



Gambar 86 Hect naald 

 

9.    Suture

Fungsi: hecting luka 

Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

a.    Dapat diabsorbsi jaringan tubuh/catgut 

b.    Tidak dapat diabsorbsi jaringan tubuh

 


Gambar 87 Suture 

 

 

10. Tromol Fungsi: menyimpan kassa steril 

 


Posting Komentar untuk "Macam-Macan Alat Kesehatan / Keperawatan"